Rabu, 10 Mei 2017

Eusiderin K dan J



The Total Synthesis of Eusiderin K and Eusiderin J
Hobbs dan King (1960) melaporkan untuk pertama kalinya bahwa adanya metabolit sekunder pada tanaman bulian (Eusideroxylon zwagerii T.et B), dimana ditemukannya senyawa turunan neolignin yang disebut eusiderin pada kayu bulian. Senyawa ini diduga bersifat antifeedant yang menyebabkan kayu bulian tidak dimakan rayap Menurut Scharai-Rad dan Sulistyobudi (1985), kayu bulian mempunyai dinding sel dan serat yang sangat tebal serta sel dipenuhi dengan ekstratif.  Sementara itu Martawijaya, Kartasugana, Kadir dan Prawira (1989) mengemukakan bahwa pada kayu bulian terdapat makro molekul kompleks seperti, selulosa 58,1%, lignin 28,9% dan pentosin 12,7%. Sedangkan Syafii and Yoshimoto (1991) melaporkan bahwa bulian mempunyai struktur lignin yang terdiri dari unit guaiacyl. Unit ini tidak umum ditemukan pada spesies kayu berdaun lebar (hardwood) lain. Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan, ternyata kayu ini mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid dan terpenoid (Syamsurizal, Harizon dan Afrida, 2001).
Eusiderin K dan J tela disintesis pertamakali dari pyrogallol dalam pembentukan kembali reaksi Claisen yang digunakan untuk menghasilkan 2 unit C6-C3 yang sangat penting. Eusiderin K dan Eusiderin J merupakan 2 neolignan diisolasi dari kulit kayu pada Licaria chrysophylla. Ini merupakan jenis senyawa bahan alam yang mengandung cincin 1,4 benzodoioxane  yang memiliki cytotoxiz, hepatoprotective dan aktivitas biologis lainnya.
 
Gambar 1. Struktur Eusiderin K dan Eusiderin J
                        
Gambar 2. Total Sintesis Eusiderin K dan Eusiderin J
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, dimana pyrrogallol yang telah dikonversikan dengan mudah menjadi trimetil pyrogallol (2). Selnjutnya dari struktur 2 dengan penambahan ZnCl2 dan asam propionic menghasilan 2,6-dimetoksi fenol (3) dengan yield 81%. Struktur  4, telah  tersedia pada hasil samping melalui reaksi dari 3 dengan alil bromida yang disubtitusikan dengan pembentukan kembali Claisen dalam wadah tertutup yang menghasilkan struktur 5 dengan yield 99%. Stuktur 5 telah diperlakukan dengan PdCl2 dalam metanol untuk menghasilkan stuktur 6 dengan yiel 88%.  Sintesis dari unit lain (9) juga memulai dari pyrogalol yang telah dilindungi secara selektif oleh (CH3)2SO4 dibawah proteksi dari  Na2B4O710H2O untuk menghasilkan stuktur (7) yang telah dikonversikan ke dalam komponen (8) dan (9) dengan yield yang tinggi melalu prosedur yang sama digunakan pada %. Stuktur  6 dan 9 yanng dikonversikan ke dalam Eusiderin K sebagai suatu campuran dari isomer (cis dan trans rasio  1:7 melalui 1HNMR) dengan perak ksida sebagi agen pengoksidasi. Kemudian Eusiderin K yang dilindungi oleh CH3I dengan suasana basa untuk menghasilkan trans Eusiderin J. Dalam reaksi ini, isomer cis yang telah dikonversi ke isomer trans terus-menerus dalam suasana basa (Jing, et al., 2001).
Isolasi senyawa kimia dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pelarut kimia, diantaranya benzen dan dietil eter. Penelitian Syamsurizal dkk (2001) telah berhasil mengisolasi lima senyawa murni yang terkandung dalam kayu bulian (E. zwagerii), yaitu dua senyawa turunan neolignan jenis benzodioksan, satu senyawa jenis bisiklo (3,2,1) oktanoid neolignan, satu senyawa turunan alkaloid aporfin dan satu senyawa turunan alkaloid fenantren.

DAFTAR PUSTAKA 

Jing, X., W. Gu., P. Bie., X. Ren dan X.Pan. 2001. Total Synthesis dari Eusiderin K dan Eusiderin J. An International Journal for Rapid Communication of Synthetic Organic Chemistry. (862-867). 

Badariah. 2013. Isolasi alkaloid Bersifat Antimakan Pada kayu Bulian (Eusideroxylon zwagerii T et B). Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.