Regangan
Ruang
Regangan ruang
adalah besarnya regangan pada struktur senyawa kimia berbentuk siklik untuk
menunjukkan seberapa besarnya regangan ruang dari cicin siklik tersebut. Dimana
tabel data mengenai regangan ruang dapat dilihat pada tabel berikut :
Siklo Alkana
|
Regangan cincin (kkal/mol)
|
Siklopropana
|
27,6
|
Siklobutana
|
26,3
|
Siklopentana
|
6,5
|
Sikloheksana
|
0
|
Sikloheptana
|
6,4
|
Siklooktana
|
10,0
|
siklononana
|
12,9
|
Siklodekana
|
12,0
|
Siklopentadekana
|
1,5
|
Teori Regangan Baeyer
Pada tahun 1885 seorang ahli kimia
jerman, Adolf Von Baeyer mangemukakan senyawa-senyawa siklik membentuk
cincin-cincin datar. Menurut Baeyer semua senyawa siklik (kecuali siklopetana)
mengalami ragangan karena terjadinya penyimpangan dari sudut ikatan tetrahedal.
Makin besar penyimpangan dari sudut iaktan tetrahedalmakin besar ragangannya,
yang berakibat makin reaktif pula. Akibatnya sikli propana yang mempunyai sudut
ikatan 60 dan siklo butana 90 lebih reaktif dari pada propana dan butana.
Menurut baeyer siklo prapana adalah sistem yang paling stabil karena sudut
ikatannya 108, yang hampir sama dengan sudut tetrahedal dan kemudian
reaktifitasnya maningkat lagi mulai siklo hetsana.
Namun teori Baeyer tidak seluruhnya
benar, karena kenyataan bahwa siklo heksana dan cincin yang lebih besar tidak
lebih reaktif dari siklo petana. Siklo heksana ternyata bukan merupakan cincin
datar dengan sudut ikatan 120 melinkan suatu cincin yang agak terlipat dengan
sudut ikatan 109, yang berarti hampir sama dengan sudut
tetrahedal.
Sikloalkana
adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom
karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon
siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan golongan alkana
(hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik.
Rumus umum sikloalkana CnH2n.
Jika
ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor
pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah
pada siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada
sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan harga senyawa rantai terbuka.
Besarnya harga regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh adanya
regangan sudut dan regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut
tetrahedral, makin besar pula regangan sudutnya.
Dalam
usaha mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul sikloalkana
mengalami konformasi. Pada siklopentana konformasinya mengakibatkan keempat
atom karbonnya berada dalam satu bidang dan atom karbon kelima membentuk ikatan
bengkok. Pada sikloheksana konformasinya mengakibatkan semua ikatan C-C-C
mempunyai sudut 109,50. Salah satu dari konformasi pada sikloheksana
dinamakan konformasi kursi, yang ditandai oleh adanya dua macam orientasi
ikatan C-H, yaitu enam buah ikatan C-H aksial dan enam buah ikatan C-H
ekuatorial. Dikenal pula adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang
kestabilannya lebih rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada
sikloheksana diganti oleh gugus –CH3 atau gugus lain, maka gugus –CH3/
gugus lain tersebut dapat berposisi aksial/ ekuatorial. Dalam hal ini
konformasi yang lebih stabil adalah konformasi dengan gugus –CH3
berposisi ekuatorial.
Bila sikloalkana
mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka terjadi isomer
cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada 1,2-dimetilsiklopentana. Dalam
penggambaran strukturnya, cincin siklopentana digambarkan sebagai segilima
datar, dengan ketentuan bila kedua substituennya terletak pada sisi yang sama
dari bidang cincin dinamakan isomer cis, sedangkan bila berseberangan dengan
bidang cincin dinamakan isomer trans. Pada sikloheksana juga dijumpai
isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan konformasi kursi, yang
masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial. Sifat-sifat
fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik
didih dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat
bereaksi dengan senyawa lain). Reaksi sikloalkana dengan oksigen dapat
menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan dengan halogen
terhadi reaksi substitusi atom H oleh atom halogen. Khusus untuk siklopropana
dan siklobutana, dengan kondisi reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan
cincin.
Di alam sikloalkana
terkandung dalam minyak bumi bersama-sama dengan alkana. Kandungan sikloalkana
dalam minyak bumi berkaitan erat dengan tempat mendapatkannya minyak bumi
tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi yang berasal dari California banyak
mengandung sikloalkana. Dalam industri minyak bumi, sikloalkana dikenal dengan
nama naftalena.
Konformasi
Molekul Organik
Posisi gugus fungsi yang menghadap ke atas/menjauhi
pembaca (garis putus-putus) dan menghadap ke bawah/mendekati pembaca (garis
tebal bersambung). Jika dua gugus fungsi sama-sama menunjukkan arah yang sama,
maka hal ini digolongkan sebagai cis. Jika dua gugus fungsi menunjukkan
aarah yang berlawanan, maka hal ini digolongkan sebagai trans.
Pada umumnya, cincin senyawa organik mengandung 5-6
atom karbon. Senaywa dengan 3-4 atom karbon kadang-kadang ditemukan di alam,
namun karena energinya yang besar, maka cukup sulit untuk diperoleh. Konsep
regangan cincin dapat menjelaskan mengapa cincin dengan 3-4 atom karbon jarang
ditemukan. Sebagai contoh, mari kita ambil senyawa siklopropana dan
siklobutana. Untuk mebentuk struktur yang stabil, ikatan akan mengalami
distorsi ke sudut yang lebih kecil dari sudut ikatan tetrahedral (109,5°).
Akibat distorsi tersebut, akan terjadi efek tolakan
pasangan elektron ikatan sehingga struktur berubah tidak menjadi siklik.
Sehingga kita jarang menemukan struktur siklik dengan 3-4 atom karbon.
Pada faktanya, senyawa siklik 5-6 dapat mengalami
perubahan konformasi yang diakibatkan sudut ikatan yang mendekati tetrahedral
sehingga mengakibatkan efek regangan cincin. Gambar struktur siklik yang datar,
sebenarnya tidak dapat mewakili struktur tersebut secara keseluruhan. Contoh :
jika sikloheksan memang datar, maka sudut ikatan harus terdistorsi dari sudut
109,5° ke 120°. Jika kita menggambarkan sebuah model dari sikloheksan dnegan
sudut ikatan antar karbon sama dengan tetrahedral, maka akan terbentuk model
kursi lipat (mirip kursi pantai sih). Model inilah ynag dapat mewakili bentuk
sikloheksan.
Dari tinjauan senergi, bentuk kursi memiliki energi
lebih rendah dibandingkan bentuk planar yang kita kenal, sehingga bentuk kursi
lebih stabil.
Konformasi yang lain yang merupakan alternatif dari
cincin 6 atom karbon yaitu bentuk perahu
Dalam konformais perahu ada 2 subtituen yang mengalami
tolakan van der waals. Akibat tolakan inilah energi konformasi perahu sedikit
lebih tinggi daripada bentuk kursi
Kembali ke bentuk kursi, bila 1 atom hidrogen kita
ganti dengan gugus metil maka akan ada 2 isomer yaitu isomer equatorial dan
isomer axial
Mengapa posisi equatorial lebih stabil ? hal ini
dikarenakan pada posisi ini efek tolakan sterik lebih kecil dibandingkan bentuk
aksial
Di awal pembahasan, sudah ada 2 contoh mengenai
konformasi gula. Konformasi yang ideal pada gula mengikuti konformais kursi.
Konformasi equatorial memiliki energi yang lebih
stabil.
Konfigurasi ikatan pada gula memiliki bentuk yang
berbeda. Pada isomer alfa, mengadopsi bentuk aksial sebagai bentuk yang paling
stabil (pada umumnya semua subtituen non-hidrogen akan membentuk equatorial).
Karena adanya gugus hidroksil aksial pada bentuk alfa, sehingga gula dalam
bentuk alfa cenderung tidak stabil dibandingkan bentuk beta.
Daftar Pustaka
Terimakasih materinya ya..sungguh bermanfaat ..Namun, saya hendak bertanya..Apakah regangan ruang dapat terjadi pada senyawa asiklik dan apa saja penyebabnya ya? Trmksh
BalasHapusBaik, senyawa asiklik atau non siklik dapat juga terjadi regangan ruang. Pada senyawa non siklik contohnya adalah pada 1,3 butadiena. Gambar tersebut membentuk formasi cis 1,3 butadiena. Dimana atom H pada nomor 1 dan 3 terlalu dekat dan mengalami gaya tolak sterik. Karena gaya tolakan tersebut gugus H akan memposisikan agar sedikit mengalami gaya tolak sterik yaitu dengan memutar posisi. Pada ikatan nomor 2 mempunyai ikatan tunggal sehingga dapat diputar, sehingga struktur akan berubah menjadi trans 1,3 butadiena.
HapusMateri yang bermanfaat, namun saya ingin bertanya mengapa regangan ruang berhubungan dengan konformasi molekul organik ? mohon dijelaskan
BalasHapusKarena adanya Kestabilan (ketidakreaktifan) pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,5o) maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekultersebut makin reaktif.
HapusMateri yg bagus, tapi saya ingin bertanya apakah ada syarat khusus suatu senyawa dapat memiliki konformasi-konformasi tertentu, tolong dijelaskan ya, terima kasih
BalasHapusTrimksih utk materi yang telah dibagikann:)
BalasHapusbagaimana dengan senyawa non siklik apakah bisa mengalami regangan ruang ?
BalasHapusBaik, senyawa non siklik dapat mengalami regangan ruang. Pada senyawa non siklik contohnya adalah pada 1,3 butadiena. Gambar tersebut membentuk formasi cis 1,3 butadiena. Dimana atom H pada nomor 1 dan 3 terlalu dekat dan mengalami gaya tolak sterik. Karena gaya tolakan tersebut gugus H akan memposisikan agar sedikit mengalami gaya tolak sterik yaitu dengan memutar posisi. Pada ikatan nomor 2 mempunyai ikatan tunggal sehingga dapat diputar, sehingga struktur akan berubah menjadi trans 1,3 butadiena.
Hapusterimakasih infonya sangat bermanfaat mohon dijelaskan regangan ruang ini dapat terjadi pada senyawa yang bagaimana ya hanya aromatik atau alifatik juga bisa?
BalasHapussenyawa yang dapat mengalami regangan ruang bisa dalam aromatik (siklik) dan alifatik (asiklik/non siklik) dilihat dari pasangan elektron bebasnya dan ikatan rangkap pada senyawa tersebut yang menyebabkan kestabilan (ketidakreaktifan) dari senyawanya
HapusTerimakasih paparannya sangat bermanfaat, saya ingin bertanya apakah regangan ruang ini hanya khusus untuk senyawa sikloalkana? Mengapa? Mohon penjelasannya. Terima kasih :)
BalasHapustidak hanya senyawa sikloalkana saja, tetapi senyawa-senyawa siklik jga dapat mengalami regangan ruang. senyawa siklik mengalami regangan cincin yang mengakibatkan kestabilan atau kereaktifan akibat pasangan elektron bebas dari salah satu atom dalam ikatan pada senyawa tersebut.
HapusTerimakasih atas materinya, sangat bermanfaat. Saya mau tanya, mengapa suatu molekul organik melakukan suatu regangan?
BalasHapusmolekul organik selalu mengalami regangan dikarenakan selalu mencari kestabilan karena kondisi lingkungan yang terus berubah-ubah. sehingga molekul selalu bergerak mengikuti kereaktifan dari elektro-elektron bebasnya yang mempengaruhi bentuk atau konformasi dari molekul tersebut
Hapustrimkasih materinya sangat bermanfaat, saya ingin bertanya syarat terjadi regangan.?
BalasHapuskarena terjadinya penyimpangan dari sudut ikatan. Makin besar penyimpangan dari sudut iaktan makin besar ragangannya, yang berakibat makin reaktif pula.
Hapusterjadi juga karena adanya ikatan rangkap yang mengalami resonansi, efek induksi dan hiperkonjugasi
Terimakasih atas materinya. Saya ingin bertanya mengapa regangan ruang yang terjadi dapat mempengaruhi kereaktifan molekul tersebut?
BalasHapusterima kasih untuk materinya, sangat membantu. namun saya penasaran, apakah syarat dari suatu senyawa dapat memiliki regangan ruang??
BalasHapusApakah ada konformasi lain yang mempunyai harga energi yang berdekatan dengan konformasi s cis
BalasHapus